Wakaf & Sedekah, Pahala Terus Mengalir..

  +62 811-1200-3678  Sukabumi, Jawa Barat

Menteri-Agama-Optimis-Wakaf-di-Indonesia-dapat-Lampaui-Zakat

Menteri Agama Optimis, Wakaf di Indonesia dapat Lampaui Zakat

BWI.go.id – Menteri Agama Republik Indonesia, Prof. Dr. Nasarudin Umar, menyampaikan optimisme tinggi terkait potensi wakaf di Indonesia yang disebutnya dapat melampaui capaian zakat. Pernyataan strategis ini diungkapkan dalam pidatonya, menandai visi besar untuk menjadikan wakaf sebagai motor penggerak kemandirian ekonomi umat dan fondasi peradaban Islam modern di masa depan.

Dalam pandangannya, peran Badan Wakaf Indonesia (BWI) menjadi sangat krusial. “Dengan hadirnya BWI seperti yang kita lakukan Rakernas pada hari ini, insyaallah kita sangat optimis bahwa nanti pada saatnya jauh lebih potensial wakaf itu daripada zakat,” tegas Prof. Nasarudin Umar. Optimisme ini bukan tanpa dasar, melainkan berpijak pada sejumlah indikator kunci dan model keberhasilan dari negara lain.

Potensi Wakaf yang Belum Terjamah: Belajar dari Kuwait

Salah satu indikator yang menjadi acuan adalah praktik wakaf produktif di Kuwait. Menteri Agama mencontohkan bagaimana Kuwait berhasil menciptakan model wakaf yang inovatif dan mudah diakses masyarakat. “Kuwait itu sudah mampu menciptakan suatu model yang sangat penting ya. Jadi siapa orang yang memiliki handphone, perbulanan itu tambahkan 10% kerja sama dengan provider di sana itu, 10% itu adalah wakaf tunainya,” jelasnya. Model ini menunjukkan bahwa potensi wakaf tunai dapat dihimpun secara masif dan berkelanjutan melalui kemudahan transaksi digital.

Perbandingan dengan zakat juga memperlihatkan celah potensi yang besar. Berdasarkan penelitian UIN Jakarta beberapa tahun lalu, potensi zakat yang tersimpan di bank dari umat Islam pemilik KTP di Indonesia mencapai 320 triliun Rupiah. Namun, Baznas (Badan Amil Zakat Nasional) yang merupakan pengelola zakat utama, pada waktu itu baru mampu mengumpulkan 41 triliun Rupiah. Angka ini mengindikasikan bahwa baik zakat maupun wakaf masih memiliki ruang yang sangat luas untuk dioptimalkan. Jika zakat saja masih jauh dari potensi maksimalnya, maka wakaf yang dinilai “lebih potensial” tentu memiliki peluang penghimpunan yang luar biasa.

Kekuatan 27 Pundi-Pundi Keumatan untuk Peradaban Islam

Prof. Nasarudin Umar juga menyoroti kekayaan instrumen keuangan syariah di luar zakat. Ia menyebutkan setidaknya ada 27 “pundi-pundi” atau bentuk dana keumatan lain yang jika diberdayakan secara maksimal, dapat mengangkat kesejahteraan umat. “Lembaga-lembaga yang saya sebutkan tadi, ada 27 lembaga pundi-pundi ini, itu kalau kita berdayakan semuanya, masyaallah. Mestinya tidak ada orang Islam di Indonesia ini miskin,” ujarnya penuh keyakinan. Instrumen-instrumen ini meliputi infak, sedekah, wasiat, hibah, jariah, waris, fai, ghanimah, kafarah, fidyah, jizyah, hingga berbagai skema perbankan syariah modern.

Visi besar Menteri Agama adalah menjadikan Indonesia sebagai pusat peradaban dunia Islam di masa depan, mengambil estafet dari Timur Tengah. Untuk mewujudkan hal ini, pengoptimalan pundi-pundi keumatan, khususnya wakaf, menjadi prioritas utama. Bahkan, dengan target yang terlihat “ringan” seperti mengumpulkan Rp100 per mahasiswa baru per tahun atau Rp100.000 per jamaah haji per orang, wakaf dapat menghimpun hingga 200 triliun Rupiah.

Melalui sinergi antara BWI, lembaga-lembaga keumatan lainnya, dan dukungan penuh dari pemerintah, Indonesia bertekad mewujudkan kemandirian finansial umat dan membangun peradaban Islam yang maju dan modern. Potensi besar wakaf bukan lagi sekadar impian, tetapi sebuah keniscayaan yang siap diwujudkan demi masa depan umat yang lebih sejahtera.

Sumber : BWI

Bagikan Jika Bermanfaat:
Berita Terkait
STBPN BADAN WAKAF INDONESIA
3.3.00460
SK KEMENKUMHAM
AHU-0018387.AH.01.04.Tahun 2023
ID NAZHIR
3300460.24.3.32.02

Jl. Alternatif Nagrak Kp. Bobojong, RT.04/RW.03, Ds. Balekambang, Kec. Nagrak, Kab. Sukabumi, Jawa Barat 43556

Visitor:
470
Informasi Kontak

© 2025 · Yayasan Wakaf Sanabil Nusantara. All Rights Reserved.